Langsung ke konten utama

Perayaan Tahun Baru Islam 1444 H di Al-Zaytun Dengan 1000 Tamu Undangan


Perayaan tahun baru Masehi merupakan hal yang sudah biasa dilakukan oleh seluruh masyarakat di tiap-tiap negara. Namun berbeda dengan masyarakat pada umumnya, Al-Zaytun bukan hanya merayakan tahun baru Masehi saja, namun tahun baru Islam juga dirayakan. Al-Zaytun rutin melaksanakan kegiatan ini tiap tahunnya, dengan menghadirkan berbagai tokoh masyarakat dan menghadirkan tamu undangan lainnya, seperti wali santri, dan para donatur-donatur. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin. Tahun ini Al-Zaytun menghadirkan 1000 tamu, dan di hadirkan dalam kegiatan perayaan, 01 Muharram 1444 H. di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin. Adapun tokoh-tokoh yang hadir dalam kegiatan ini adalah:

Bp. Drs. Nasrun Mahmud, M.Pd., dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Bp. Iwan Saputra Syahbandar.

Bp. Ermawan, S.Pd., M.M., dari Dinas Pendidikan Indramayu.

Bp. Daniel Worek, seorang pendeta dari Pantekosta

Datuk A.R Maphilindo Mohd. Isa, perwakilan dari wali santri koordinator Malaysia.

Bp. Parnoko, perwakilan dari wali santri koordinator Banten.

Bp. Asrul alamsyah, perwakilan dari wali santri koordinator Jakarta.

Bp. AKBP Adolof Bormasa, seorang tokoh masyarakat di Maluku.

Bp. Mustofa Surkatty

Bp. Sjafrudin Ahmad, S.H., perwakilan dari wali santri koordinator Jawa Barat Utara.

Bp. Robin ch. Simanulang

Mr. Shin Hong Guen, mantan anggota angkatan laut Korea Selatan.

Bp. Usep Saepulloh, perwakilan dari wali santri koordinator Jawa Barat Selatan.

Bp. Rudiyanto, perwakilan dari wali santri koordinator Jawa Timur.

Bp. Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan RI.

Bp. Lucky Hakim, ketua dari Lucky Hakim Center dan wakil bupati Indramayu.

Bp. Drs. Amich Alhumami, M.A., M.Ed., P.hD. Direktur Bappenas RI.

Beserta para wali santri lainnya. Uniknya kegiatan ini di laksanakan pada tanggal, 30 Juli 2022 M/ 01 Muharram 1444 H, yaitu bertepatan pada hari ulang tahun Syaykh Al-Zaytun, Prof. Dr. Abdussalam Panji Gumilang, S. Sos., M.P.

Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk merayakan tahun baru Islam serta menjalin tali silaturahmi, dan acara ini memiliki pesan yaitu “Mari Kita Ciptakan Indonesia Kuat”. Adapun kegiatan acaranya yaitu, tadarus Al-Qur’an yang dipimpin oleh Ust. Ali Aminullah, selanjutnya pembukaan, kemudian sambutan-sambutan dari para tamu undangan, dan yang terakhir adalah do’a yang dipimpin langsung oleh Syaykh Al-Zaytun.

Acara ini dapat berjalan dengan baik, karena telah dipersiapkan dari hari-hari sebelumnya. Semua persiapan-persiapan acara, dilaksanakan oleh seluruh civitas Al-Zaytun. Didukung oleh Organisasi Pelajar Santri, dan seluruh santri Al-Zaytun, sehingga acara ini bisa sukses. Baik dari panitia persiapan, maupun panitia ketika pelaksanaan acara. Adapun hal yang disiapkan sebelum acara ialah, merapihkan kursi, penempelan label juz disetiap kursi, persiapan live stream di tiap-tiap asrama oleh bagian Kementerian Informasi dan Publikasi OPMAZ, dan kegiatan bakti lingkungan di sekitar kampus oleh seluruh santri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peringatan 1 Muharram 1443 Hijriah

Sebanyak 1443 peserta hadir di MRLA untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443 H  Setiap tahun, seluruh umat Islam merayakan pergantian tahun baru hijriyah yang dikenal sebagai kalender Hijriyah.  Peringatan tahun baru hijriyah tentu berbeda-beda di berbagai Pesantren, khususnya di Al-Zaytun. Meski Nabi Muhammad tidak memberi contoh untuk menunaikan amalan tertentu saat tahun baru hijriyah tiba, namun civitas Al- Zaytun pada umumnya menjadikan momen tahun baru hijriyah ini sebagai peringatan besar-besaran sebagai wujud rasa syukur terhadap Allah yang telah memberikan karunia-Nya sampai saat ini.  Peringatan Tahun baru hijriyah di Kampus Al-Zaytun pada hari Rabu (11/08) diisi dengan tadarrus Al-Qur'an oleh santri, mahasiswa, guru, karyawan, dan seluruh penghuni lainnya di Ma'had Al-Zaytun.  Dengan diberlakukannya protokol orhiba di Al-Zaytun, maka kegiatan ini dilaksanakan di 6 tempat yang berbeda-beda, diantaranya 5 asrama pelajar, dan 1 masjid besar, Masjid Rahmatan Lil '

Menjadi Santri Al-Zaytun

  Ali memberikan tanggapan menjadi santri Al-Zaytun Halo guys! Yuk kali ini saya ingin bercerita. Sebenarnya cerita kali ini cukup menginspirasi ya. Ini merupakan cerita seseorang yang telah menjadi santri baru. Dan saya juga mempunyai pesan untuk kalian semua lo. Yuk simak cerita ini.  Berita ini dibuat saat saya sedang mencari potret masa pengenalan lingkungan sekolah di Al-Zaytun. Saat itu itu bertemu dengan salah satu santri baru kelas 7. Mari kita berbincang. Adik ini bernama Ali Haidar Azizi bin Nurul Qomari, biasa dipanggil Ali. Ia berasal dari Surabaya, koordinator Jawa Timur. Yang pertama, saya bertanya kepada Ali, tentang kenapa ia ingin sekolah di Al-Zaytun. Lalu Ali menjawab, "Karena ingin mandiri", jawabnya.  Ali mengimbuhkan bahwa ia mengeluhkan pembelajaran online di sekolah luar, membuat ia semakin ribet, harus begini, begitu pangkasnya.  "Mendingan mondok", kata Ali.  Setelah itu saya semakin tertarik untuk bertanya-tanya mengenai cita-cita Ali.  &q

Anjing Keamanan di Ma’had Al-Zaytun

  Petugas keamanan sedang melatih anjing keamanan Sejak dua tahun yang lalu Ma’had Al-Zaytun telah memelihara hewan penjaga, yaitu anjing. Hewan ini hanya dipelihara oleh keamanan Masyikhah yaitu Pak Susanto dan Suprobo. Hewan ini berasal dari Australia dan Amerika, untuk jenis Herder dan Pitbul berasal dari Australia, sedangkan jenis Labourder   dari Amerika. Pemeliharaan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan keamanan, selain itu juga tidak mendiskriminasikan dengan hewan yang lainnya, karena anjing   juga merupakan hewan yang layak untuk dipelihara. Untuk merawat   anjing-anjing ini, dilakukan pendekatan dengan cara mengurusnya dengan perasaan dan hati. Agar mendapatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan maka haruslah hindari hal-hal yang dapat mengganggu mereka, seperti memancing atau menggoda mereka dan   melakukan sesuatu yang membuatnya marah. “Kami semua mengikuti sunah Nabi yang pernah memelihara hewan tersebut. Salah satunya adalah Ashabul Kahfi, yang   memelihara seekor