Langsung ke konten utama

Mengenal Apa Itu NFT yang Bikin Ghozali Bisa Raup Cuan Milyaran


Figure 1: Sultan Gustaf AL Ghozali alias Ghozali Everyday di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Kamis, 13 Januari 2022. Foto: Dok. Universitas Dian Nuswantoro


Media sosial dihebohkan dengan sebuah akun OpenSea bernama Ghozali
Everyday.OpenSea adalah sebuah situs marketplace bagi NFT

Dalam situs tersebut, Ghozali menjual foto-foto dirinya yang sedang melakukan selfie sejak tahun 2017 sebagai produk NFT.

Foto-foto selfie yang diunggah oleh Ghozali ternyata menarik minat banyak orang untuk membeli dan memilikinya. Akhirnya, Ghozali berhasil meraup keuntungan mencapai lebih dari 13 miliar rupiah hanya dari foto-foto selfie yang ia unggah pada situs OpenSea.

Lalu, apa sebenarnya itu NFT?

Dikutip dari forbes.com, Jumat, 14 Januari 2021, Non-Fungible Tokens atau NFT adalah sebuah aset digital yang berbentuk karya seni ataupun barang koleksi.

Karya seni dan barang koleksi tersebut meliputi lukisan, seni musik, item dalam gim, video pendek, foto, hingga rekaman suara. Sebenarnya NFT sudah ada sejak tahun 2014, tetapi NFT baru populer akhir-akhir ini karena semakin banyak orang yang menggunakan NFT dan NFT dianggap sebagai suatu hal yang praktis.

NFT memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah NFT menjamin pembeli untuk memiliki barang yang asli tanpa ada yang bisa menirunya dan NFT menyertakan suatu sertifikat kepemilikan sebagai bukti. Namun, kekurangan dari NFT adalah NFT sulit untuk diperdagangkan.

Saat ini, sudah banyak situs-situs marketplace untuk menjual produk-produk NFT, seperti Rarible dan Open Sea. Selain itu, terdapat berbagai situs marketplace lokal Indonesia untuk menjual NFT, seperti paras.id dan kolektibel.

 Source:TEMPO.COJakarta 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peringatan 1 Muharram 1443 Hijriah

Sebanyak 1443 peserta hadir di MRLA untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443 H  Setiap tahun, seluruh umat Islam merayakan pergantian tahun baru hijriyah yang dikenal sebagai kalender Hijriyah.  Peringatan tahun baru hijriyah tentu berbeda-beda di berbagai Pesantren, khususnya di Al-Zaytun. Meski Nabi Muhammad tidak memberi contoh untuk menunaikan amalan tertentu saat tahun baru hijriyah tiba, namun civitas Al- Zaytun pada umumnya menjadikan momen tahun baru hijriyah ini sebagai peringatan besar-besaran sebagai wujud rasa syukur terhadap Allah yang telah memberikan karunia-Nya sampai saat ini.  Peringatan Tahun baru hijriyah di Kampus Al-Zaytun pada hari Rabu (11/08) diisi dengan tadarrus Al-Qur'an oleh santri, mahasiswa, guru, karyawan, dan seluruh penghuni lainnya di Ma'had Al-Zaytun.  Dengan diberlakukannya protokol orhiba di Al-Zaytun, maka kegiatan ini dilaksanakan di 6 tempat yang berbeda-beda, diantaranya 5 asrama pelajar, dan 1 masjid besar, Masjid Rahmatan Lil '

Binayah Hufadh

Binayah artinya perkumpulan, dan hufadh artinya menjaga. Jadi Binayah Hufadh yang dimaksud adalah perkumpulan orang-orang yang menjaga Al-Qur’an. Binayah ini didirikan sejak tahun 2012 dan masih exis hingga saat ini. Pesertanya mencapai kurang lebih 90 santri.  Setiap hari mereka diberi tempat khusus untuk menghafal Al-Qur’an dengan target bisa menyelesaikan 1 juz dalam 1 bulan. Bagi peserta yang mencapai target, akan dites dalam acara Sima’an yang rutin dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Acara sima’an hufadh bulan maret (02/03), dilaksanakan di masjid Al-Hayat lantai 1 dan disaksikan oleh hampir seluruh guru dan santri Al-Zaytun. Acara ini bertujuan untuk mengetes hafalan Al-Qur’an para peserta hufadh yang me-miliki target menghapal 1 juz dalam 1 bulan. 

SHOLAT IED ADHA 1443/2022 BERJAMAAH DI MASJID RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

Pada tahun ini, Ied Al Adha jatuh pada hari Ahad, 10 Juli 2022. Ma’had Al-Zaytun menjalankan rutinitas seperti tahun-tahun yang lalu, yaitu melaksanakan sholat Ied Al Adha berjamaah di masjid Rahmatan Lil ‘Alamin. Al-Zaytun menggunakan Protokol Kesehatan yang disesuaikan dari arahan Pemerintah Republik Indonesia dan World Health Organization (WHO). Karena masih dalam masa pandemi dan Pembatas Sosial Berskala Besar (PSBB) maka shalat berjamaah dilakukan secara berjarak 0,5 meter dengan menggunakan sajadah biru Rahmatan Lil ‘Alamin. Jamaah dari santri pun tidak seluruhnya sholat di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin, hanya santri madrasah Aliyah saja, dikarenakan tempatnya yang kurang memadai. Santri Madrasah Ibtidaiyah dan santri Madrasah Tsanawiyah melaksanakan sholat Ied Adha secara streaming di asrama masing-masing. Selain santri aliyah, jamaah sholat Ied Al Adha di masjid Rahmatan Lil ‘Alamin juga berasal dari para eksponen, guru AL-Zaytun, dan perwakilan koordinator dari berbagai daerah d